David  Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi  di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland  dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland  memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis  teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode  penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan  tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil) 
Model Kebutuhan Berbasis Motivasi McClelland
David  McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s  Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland  juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam  penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu  mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan  dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu  dan situasi serta peluang yang tersedia. 
Teori  ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi  (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi. 
Model  motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi, baik staf maupun  manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan perpaduan  dari model motivasi tersebut.
A. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH) 
Kebutuhan  akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi  sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan  ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan  kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan  orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif  tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja  mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH  adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha  mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat  realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu  mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan  terhadap prestasinya tersebut. 
B. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow) 
Kebutuhan  akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku  dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan  berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk  mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori  Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan  aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan  sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi  kepemimpinan.
n-pow  adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk  berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk  memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk  peningkatan status dan prestise pribadi.
C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan  akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah  dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan  yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.  Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil  dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland  mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik  tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja  atau mengelola organisasi. 
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:
a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi
     yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses 
     (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual). 
Penelitian David Mcclelland
Penelitian  McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna  mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari  pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi  dibanding dari profesi lain. 
Kewirausahaan  adalah merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,  kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang sukses (Suryana, 2006).  Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam  memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Inovasi adalah  kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan  menemukan peluang (Suryana, 2006). Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan  (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan,  yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu  akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan, kegiatan yang penuh  semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung jawab pribadi, serta  pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran atas  hasil. 
Ciri  lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat  dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk  taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat  keputusan perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini  dijalankan karena dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti.  Wirausaha mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti  penjudi), juga tidak terlalu rendah seperti orang yang pasif (Hanafi,  2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa  dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja  wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada prestasi -  dibanding pekerjaan lain. 
Seorang  wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat dan  aktif. Mereka bisa bekerja dalam waktu yang panjang, misal 70 jam hingga  80 jam per minggu. Bukan lama waktu yang penting, namun karena  semangatnya mereka tahan bekerja dalam waktu yang panjang. Bagi individu  yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada pengakuan  masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benar-benar memerlukan  suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan. 
Dari  penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal  dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya  dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh  kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu  terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar  untuk mengukur sukses bagi wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya  pangsa pasar atau laju pertumbuhan penjualan.